RESENSI: Pre Wedding Test - Wenda Koiman
"Ya kalo udah kecantol orang lain, buat apa dilanjutin? Bagus dong putus sebelum jadi, dibanding kejadiannya setelah merit? Itu yang aku maksud. Bisa aja kan kita sebenernya berjodoh sama orang lain? Cuma selama ini kita menutup diri aja untuk berani cari tau tentang hal itu?" - Pre Wedding Test
Penulis yang melabeli dirinya pemalu
pendiam, padahal diam-diam malu-maluin ini, udah nelorin empat karya. Kabarnya
sih buku kelima masih dierami, bentar lagi netas. Kebanyakan bukunya berbau
komedi, especially buku pertamanya yang berjudul Mengejar Malam Pertama yang sudah difilmkan.
Sekarang, saya bahas dulu buku
ke-empatnya yang berjudul Pre Wedding Test. Apa sih itu Pre Wedding Test? Pasti
tahu dong kehidupan perkawinan nowadays yang notabene dihiasi dengan istilah
perselingkuhan, KDRT, kawin cerai yang udah kayak rutinitas ganti kutek? Hal
tersebut pasti bikin kebanyakan muda-mudi parno buat menjalani pernikahan. Nah,
mungkin si penulis terinspirasi dari semua infotainment yang isinya tiap pagi,
siang, sore, malem nggosipin hal-hal beginian. Dan lahirlah Pre Wedding Test, di mana calon penganten
baru memutuskan untuk break selama dua minggu tanpa komunikasi.
Tujuannya menguji diri sendiri
seberapa kuatkah perasaan cinta terhadap pasangan. Karena dalam masa break
tersebut, bebas melakukan apapun, as jomblowan/jomblowati. Bertemu orang yang
lebih cucok, lebih oke dalam segala hal sambil meyakinkan diri apakah niat
untuk menikah lebih kuat atau semakin surut.
Seperti kisah dalam novel ini, di
mana Andra dan Gina yang akan melakukan pernikahan menemui ujian dalam hal
orang baru, juga persaingan dalam dunia kerja.
Cocok untuk pembaca yang juga akan melangsungkan pernikahan. Selain gaya
tulisannya yang mengalir, enak dibaca, konfliknya keren dengan ending yang
memuaskan, pastinya banyak hal bermanfaat yang bisa kamu dapetin.
Pernikahan bukan akhir dari sebuah
hubungan. Namun awal dari sebuah hubungan dengan masalah yang makin beragam,
kesabaran yang makin ditinggikan, kenyamanan yang harus terus diciptakan, ego
yang harus dikurangi dan harus jadi 'keluarga'. Not YOU and ME, but US.
Very recommended!
2 comment
Kereewwn.
REPLYThanks reviewnya, teh Nisa pepes peda...hahahaaa
Sukses buat wenda untuk novelnya.semoga tambah novel2 yang lain.
REPLY